Sunday 16 September 2012

Bandung Air Show 2012

Bandung Air Show 2012 adalah sebuah event 2 tahunan yang di Selenggarakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke 202 Kota Bandung

Hari terakhir event Bandung Air Show 2012 sayangnya tidak ada atraksi akrobatik dari pesawat pasca jatuhnya pesawat kecil

Tiket Masuk Bandung Air Show 2012 seharga Rp 15.000.-

Bagi saya berkunjung ke Bandung Air Show 2012 di Bandara Husein Sastranegara menjadi pengingat/ flash back lagi ketika kecil, kebetulan ayah saya adalah salah satu karyawan Nurtanio yang berganti nama menjadi PT IPTN dan sekarang berubah menjadi PT DI di bagian AD (Aircraft Design) tiap hari minggu saya diajak oleh ayah pergi ke hanggar pesawat, melihat pesawat yang sedang dikerjakan atau yang terparkir di landasan. N250 saksi sejarah karya putra-putri anak bangsa, ya salah satunya termasuk ayah saya.

Setelah membeli tiket saya mulai melihat-lihat saja apa yang ada di Bandung Air Show 2012


Pesawat Hercules saya tidak tahu tipe apa ini, tidak ada keterangan yang didapat adalah sebuah pesawat terbang bermesin empat turboprop sayap tinggi (high wing) yang bertugas sebagai pesawat angkutan utama untuk pasukan militer di banyak bagian dunia. Mampu  dan lepas landas dari runway yang pendek atau tidak disiapkan, awalnya dia adalah sebuah pengangkut tentara dan pesawat kargo yang sekarang ini juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk infantri airborne, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara

Hercules di tengah padatnya pengunjung

Pesawat N-250 adalah sebuah prototype dengan sandi Gator Koco berpenunpang 50-70 penumpang, terbang perdana (first flight) selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995.

Berat dan Dimensi | Rentang Sayap : 28 meter | Panjang badan pesawat : 26,30 meter | Tinggi : 8,37 meter | Berat kosong : 13.665 kg | Berat maksimum saat take-off (lepas landas) : 22.000 kg

Kemudian masih ada pesawat-pesawat kecil yang ditampilkan di ajang Bandung Air Show 2012. Seperti Jabiru.



Ada juga pesawat komersil Lion Air Boeing 747-800 dengan register PK-LJY

Wednesday 18 April 2012

KA Lokal Cianjur K2



Tanggal 8 April 2012 dioperasikannya KA Lokal Padalarang - Cianjur dengan rangkaian KA Bisnis (K2) saya pun berkesempatan untuk mencoba layanan baru di Jalur kereta yang melegenda ini sekaligus bernostalgia, rangkaian kereta bisnis dengan dua gerbong kereta api yang biasa ditarik oleh lokomotif BB 301 si Mbah yang melegenda melewati beberapa stasiun kecil seperti Stasiun Tagogapu, Cipatat, Rajamandala, Cipeuyeum, Selajambe, Maleber dan Cianjur. Jalur ekstrim sekaligus berat antara Rajamandala - Tagogapu - Cipatat membuat KA Cianjur ini hanya menarik dua gerbong. KA Lokal Cianjur kelas Bisnis ini dihargai sebesar Rp 10.000,00- untuk sekali perjalanan jauh dari harga awal yaitu Rp 2.000,00- yang merupakan kelas Ekonomi PSO. Dengan naiknya harga tiket pelayanan pun ditambah diantaranya kipas dan petugas cleaning service. Waktu itu dua rangkaian kereta api sudah penuh saya pun tidak kebagian tempat duduk. Disamping itu ada petugas atau pejabat PT Kereta Api yang menginspeksi KA Cianjuran kelas Bisnis. 

Tepat jam 08:30 KA Lokal Cianjur diberangkatkan dari Stasiun Padalarang tidak hanya untuk mobilitas penumpang saja naik KA Lokal Cianjur ini bisa dijadikan wisata pula view yang indah di jalur heritage, jalur yang lebih tua dari jalur Bandung - Gambir melalui Purwakarta. Jalur Padalarang - Cianjur hanya dikuasai oleh satu kereta api ini saja entah kapan jalur KA ini bisa seramai jalur purwakarta. Tidak banyak yang saya kerjakan hanya menatap ke Jendela melihat pemandangan yang indah disepanjang perjalanan menuju Stasiun Cianjur. Masih terkenang ketika masih kecil KA Lokal Cianjur adalah kereta yang sering saya naiki, dahulu KA Lokal Cianjur masih berangkat dari Bandung - Cianjur PP lalu setelah dipisahkannya layanan kereta api antara ekonomi dan Eksekutif maka KA Lokal Cianjur berpindah dari Stasiun Ciroyom. Relasinya tetap sama Ciroyom - Cianjur kemudian pernah Ciroyom - Sukabumi lalu diperpendek lagi dari Ciroyom - Lampegan ke Padalarang - Lampegan, kemudian diperpendek lagi menjadi Padalarang - Lampegan diperpendek kembali menjadi Padalarang - Cianjur saya lupa kurun berapa perubahan tersebut jatuh bangun KA Lokal Cianjur yang dilayani hanya satu rangkaian kereta saja. 


Setibanya di Stasiun Cianjur jam 10:12 KA Lokal Cianjur ditarik ke sebelah Barat dari stasiun kemudian Lokomotif Masuk Dipo alakadarnya hanya tertutup sebagian. 



Sambil menunggu perjalanan balik Cianjur - Padalarang pada jam 11:30 masih ada waktu sekitar 90 menit lagi, saya pun keluar stasiun melihat-lihat ada pasar dan pusat perbelanjaan membeli sesuatu yang bisa dimakan. 

Jam 11:00 saya sudah berada di Stasiun kembali dan ternyata loket penjualan tiket KA Lokal Cianjur sudah dibuka dan sebagian penumpang sudah berada di rangkaian kereta api. Lokomotif si Mbah BB 301 kembali dirangkaikan ke rangkaian dua gerbong KA Lokal Cianjur dan tepat jam 11:30 kereta pun berangkat dari Stasiun Cianjur. Suara khas BB 301 meraung menarik dua rangkaian kereta api masih cukup bertenaga dan gesit, kala menanjak di petak Rajamandala - Tagogapu - Cipatat daerah yang cukup berbahaya pelan-pelan namun pasti dilewati. Sampai di Stasiun Padalarang jam 13:15 meleset sedikit dari jadwal, dari dua perjalanan yang saya ikuti dengan KA Lokal Cianjur kelas Bisnis dari pelayanan cukup baik kemudian okupasi lebih dari 100% entah kedepan dihari-hari weekdays seperti apa karena menurut hemat saya tiketnya terlalu kemahalan karena dengan naik bis menuju ke Cianjur jauh lebih murah. Apakah memang pihak operator tidak atau mengambil untung dari KA Lokal Cianjur ini atau hanya sebatas pemeliharaan sarana dan prasaran kereta api agar jalur Padalarang - Cianjur ini bisa "hidup" tidak terbengkalai dengan menjalankan hanya satu kali perjalanan KA Lokal Cianjur, namun sayang jika tidak dimaksimalkan terlebih KA Lokal Sukabumi - Bogor sudah beroperasi tinggal revitalisasi Terowongan Lampegan yang sedang dikerjakan. Potensi wisata di Cianjur Situs Gunung Padang yang dekat dengan Stasiun Lampegan harusnya menjadi daya tarik tersendiri bagi operator untuk memberikan layanan transportasi menuju tempat wisata tersebut.