Sunday 22 November 2015

Situs Megalitikum Gunung Padang


Mendengar kabar berita ditemukan batu-batu megalitik di Desa Karyamukti Kec. Campaka Kab. Cianjur Provinsi Jawa Barat menjadi daya tarik bagi saya pribadi. Hari Minggu, tanggal 15 Nov 2015 kami bertiga saya, adik dan sepupu berkesempatan untuk berkunjung ke Gunung Padang. Hanya mengandalkan Google Maps modal kita untuk menuju ke Gunung Padang, jarak tempuh 81 km diperkirakan waktu tempuh sekitar 3 Jam melewati Jalan Raya Bandung - Cianjur, karang tengah kemudian Jalan Raya Sukabumi - Cianjur, Lampegan. Setelah pulang kerja malam kita berangkat sekitar jam 08:30 menuju Cianjur alhamdulillah lancar perjalanan sampai karang tengah karena jalurnya tidak banyak hanya satu itu saja, kita istirahat terlebih dahulu di jalan baru sambil menikmati makanan yang dibawa dari rumah. Melanjutkan perjalanan masih ditemani oleh Google Map kita diarahkan menuju Terminal Pasir Hayam kemudian masuk ke bunderan Pasir Hayam belok ke kanan melewati pintu perlintasan kereta api lalu terus menuju Warung Kondang atau Jl. Sukabumi - Cianjur dari situ kita jangan terlalu cepat karena ada pertigaan arah masuk ke Gunung Padang dengan plang yang cukup kecil jadi jangan sampai terlewat ke arah Sukabumi. Dari pertigaan tsb jarak Gunung Padang masih sekitar 21 km lagi jadi musti bersabar karena jalannya cukup berliku sampai kita menemukan perlintasan kereta api dan melewati Stasiun Lampegan. Dari Stasiun Lampegan ke Gunung Padang sekitar 7 km lagi jalannya pun kurang bagus masih banyak kerikil-kerikil harus berhati-hati setelah melewati jalur naik turun kita melewati Gapura Situs Gunung Padang masuk ke Parkiran akhirnya kita sampai di Situs Megalitik Gunung Padang. 


Dengan membayar hanya Rp 4.000,00.- per orang kita masuk zona inti Situs Megalitik Gunung Padang, ada dua jalur pilihan yang harus naiki menuju puncak situs. Jalur satu tangga yang curam tinggi tapi cepat menuju zona inti dan pilihan yang kedua adalah jalur landai hanya saja agak lambat jalur ini dibuat khusus bersama kedatangan Presiden SBY ke Situs Megalitik Gunung Padang. Kami pilih jalur pertama curam tapi cepat sampai ngos-ngosan juga sampe kaki pegal-pegal kepayahan. 


Tapi terbayar semuanya dengan melihat batu-batu megalitik yang besar berserakan dimana-mana. 


Menurut berbagai sumber Laporan pertama mengenai keberadaan Situs Megalitik Gunung Padang dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD) atau Buletin Dinas Kepurbakalaan tahun 1914. Sejarawan Belanda N. J. Krom juga menyinggungnya pada tahun 1949. Sempat terlupakan pada tahun 1979 tiga penduduk setempat menemukan penemuan tersebut. Fungsi Situs Megalitik Gunung Padang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukin disana pada sekitar tahun 2000 SM. Berbagai temuan tim terpadu penelitian mandiri Gunung Padang ini akhirnya dilakukan uji radiometrik karbon (carbon dating, C14) hasil uji laboratorium Beta Miami di Florida, AS. Menjelaskan bahwa karbon yang didapat dari pengeboran pada kedalaman 5 meter sampai dengan kedalaman 12 meter berusia 14.500 - 25.000 tahun, yang terbukti secara ilmiah lebih tua dari Piramida Giza. Gunung Padang adalah sebuah Mahakarya peradaban yang hilang karena masih banyak tanda tanya tentang keberadaan situs ini harus diteliti secara luas pada berbagai disiplin ilmu. Sejak booming sekitaran tahun 2014 banyak spekulasi yang beredar dan menghebohkan diantaranya bahwa situs megalitikum Gunung Padang adalah terbesar di Asia Tenggara bahkan di Dunia, sesuai dengan carbon dating bahwa situs ini berusia mencapai 25.000 Tahun SM, perkiraan jika Situs Megalitikum Gunung Padang adalah bangunan yang super besar tertimbun di bawah Situs tersebut bahkan luasnya mencapai 3x luas dari Candi Borobudur kemudian batu-batu kolom yang ada di situs direkatkan dengan semen purba semacam perekat, luar biasa kan Situs Megalitikum Gunung Padang ini. 


No comments:

Post a Comment