Saturday 20 October 2018

Candi Banyunibo




Puas berkunjung ke Tebing Breksi saya melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pusat Kota Yogyakarta sekalian berkunjung ke candi Banyunibo. Dari Tebing Breksi ke Candi Banyunibo sekitar 5.8 km ditempuh hanya 16 menit memakai gmaps. Candi Banyunibo teletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.

Candi yang cukup menarik perhatian saya ini bentuknya sedikit berbeda dengan kebanyakan candi-candi yang pernah saya kunjungi pertama letaknya yang dikelilingi oleh sawah. Dilihat disetiap dari bangunan Candi Banyunibo terdapat hiasan Jaladwara yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air ketika hujan, uniknya candi ini atapnya berbentuk limas atau mirip kubah yang datar ditambah ditengahnya terdapat stupa.



Tepat di atas ambang pintu, terdapat hiasan Kalamakara tanpa rahang bawah. Di bagian dalam dinding, di atas ambang pintu, terdapat pahatan yang menggambarkan Hariti, dewi pelindung anak-anak, jika saya tidak salah relief Hariti ini pun terdapat di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah. Hiasan Hariti ini sedang duduk bersila diapit oleh dua ekor burung merak. Di sekeliling wanita itu terdapat anak-anak kecil yang menggambarkan Kuwera, dewa kekayaan, sedang duduk duduk dengan tangan kanan tertumpu paha. 



Di atas ambang jendela terdapat hiasan Kalamakara, sedangkan di kiri dan kanannya terdapat pula relief-relief yang saya tidak ketahui 



Di halaman candi terdapat sepasang arca lembu dalam posisi duduk. Tidak tahu kenapa arca lembu ini berada diluar dari candi, apakah memang dari dulu atau memang sudah dipindahkan.

Saturday 13 October 2018

Tebing Breksi di Perbukitan Ngelanggeran


Setelah berkunjung ke Candi Barong saya melanjutkan perjalanan menuju Tebing Breksi salah satu tempat wisata baru di D.I. Yogyakarta sekitar 1.9 km dari Candi Barong atau sekitar 10 menit perjalanan menggunakan sepeda motor. Sesuai dengan namanya Tebing Breksi tempat wisata ini merupakan perbukitan terlihat disini Bandara Adisucipto dari ketinggian, dipaling puncak Perbukitan Breksi ini pula terdapat Candi Ijo, candi yang diklaim tertinggi di D.I. Yogyakarta.

Sebelum menjadi tempat wisata, dahulu Tebing Breksi adalah lokasi penambangan batuan alam namun ditutup pada tahun 2014 setelah adanya penelitian bahwa Tebing Breksi merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Api Purba Nglanggeran. Oleh sebab itu areal pertambangan ditetapkan sebagai lokasi yang dilindungi serta aktivitas penambangan batuan dihentikan. 

Penduduk yang mengandalkan hidupnya dari aktivitas penambangan batuan harus berhenti sebagai gantinya areal penambangan disulap menjadi lokasi wisata. Sisa-sisa areal penambang yang mempunyai bentuk unik dan patahan-patahan serta ukiran di areal sisa penambangan menjadikan potensi wisata untuk photo-photo, ketika saya berkunjung kesana belum ada tiket masuk hanya meminta sumbangan seikhlasnya saja, paling untuk parkir dikenakan biaya parkir Rp2.500,-

Untuk fasilitas disini sudah cukup lengkap area foot court, cafe-cafe fasilitas toilet, mushola, gazebo tempat beristirahat dan menara gardu pandang lengkap tersedia. Menghela rasa lelah saya pun beristirahat disebuah bale, menikmati semilir angin yang berhembus walau matahari saat itu sangat terik

Friday 5 October 2018

Candi Barong


Setelah berkunjung ke Candi Sojiwan saya melanjutkan perjalanan menuju Candi Barong sekitar 3 km dari Candi Sojiwan, mengandalkan Google Map tidak sulit untuk menemukan candi tersebut. Suasana sepi terasa damai ketika sampai dilokasi ditambah cuaca semakin tering menjelang tengah hari, taman taman disekitar candi terawat dengan baik

Puncak dari Candi Barong terlihat ada gerbang paduraksa (Paling Kecil)

Tangga menuju teras kedua Candi Barong

Untuk menuju pusat dari candi saya masuk dari sebelah barat kemudian melalui anak tangga, jika saya lihat bangunan suci umat Hindu ini nampaknya seperti berteras-teras ada 3 teras dengan jalan melalu tangga-tangga. Di tangga teras ketiga saya melihat ukiran berupa tanaman kalpataru. Di puncak tangga terdapat gerbang beratap yang biasa disebut Gerbang Paduraksa dan seperti pada umumnya diatas ambang pintu terdapat hiasan kepala Kalamakara.

Tidak begitu lama saya berada di Candi Barong karena sudah terik matahari saya pun melanjutkan perjalanan menuju Tebing Breksi sekaligus beristirahat.