Monday 28 January 2019

Museum Brawijaya

Sekitar 15 Jam perjalanan di KA Malabar akhirnya sampai di Malang, cuaca sedang tidak bersahabat karena turun hujan, sebelum berkunjung ke Museum Brawijaya saya menyempatkan dahulu menuju hotel untuk menyimpan barang bawaan.

Ok bersiap untuk mengexplore  kota Malang salah satunya yaitu berkunjung ke Museum Brawijaya, penasaran dengan gerbong maut yang ada dimuseum tersebut. Dari hotel ke Museum Brawijaya sekitar 4.1 km ditempuhh dengan waktu sekitar 10 menit.
Sosok Patung Jenderal Soedirman yang tepat didepan pintu masuk Museum Brawijaya

Tiba di Museum Brawijaya masih nampak lengan, mungkin karena masih pagi baru buka, Museum yang didirikan oleh Brigjend TNI (Purn) Soerachman ( Pangdam V / Brawijaya tahun 1959-1962 ) dengan tiket masuk seharga Rp 5.000,-
Koleksi Museum Brawijaya disekitar halaman terdapat alat perang seperti Tank buatan Jepang, Tank Amfibi AM Track kemudian Senjata Penangkis Serangan Udara (PSU) dan Meriam Sibuang ketika akan masuk museum terdapat patung Jenderal Soedirman. Masuk ke ruang pertama terdapat peta wilayah Majapahit. Mengawali explorasi museum saya berkunjung ke sayap barat dari Museum Brawijaya, disini terdapat mobil sedan, mobil ini buatan DE SOTO USA yang dipergunakan sebagai kendaraan dinas Kolonel Soengkono yang menjabat Panglima Divisi IV Narotama dan Panglima Divisi Brawijaya. Selain koleksi mobil dinas ada pula berbagai macam koleksi senjata, furniture, mata uang, lukisan-lukisan yang menggambarkan sebuah pertempuran, naskah-naskah sampai komputer zaman dulu pun hadir disini..

Berfoto di depan Mobil buatan De Soto USA

Koleksi yang saya penasaran yaitu Gerbong Maut terdapat ditengah halaman dalam adalah salah satu diantara 3 gerbong maut yang pernah digunakan oleh militer Belanda untuk mengangkut 100 orang tawanan pejuang Indonesia, dari penjara Bonsowoso dipindahkan ke Tahanan Bubutan, Surabaya pada tanggal 23 November 1947.

Salah satu koleksi senjata di Museum Brawijaya, koleksi senjatanya sangat banyak.

Dikarenakan pintu-pintu tertutup dan dikunci rapat mengakibatan tahanan didalam kehabisan oksigen, dilaporkan 46 orang dari 100 orang meninggal dunia. Jika saya melihat seksana gerbong tersebut tidak layak untuk mengangkut manusia, biasanya gerbong tersebut digunakan untuk sejenis barang seperti pupuk atau semen. Lanjut... Di sebelah Gerbong Maut cukup mengagetkan bagi saya ada perahu bercadik.


Oke sampai disini ulasan saya mengenai Museum Brawijaya untuk selengkapnya silahkan kalian berkunjung ke Museum ini Jalan Ijen No 25 A, Gading Kasri, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur

No comments:

Post a Comment