Tuesday 30 January 2018

Museum Seni Rupa dan Keramik

SEJARAH GEDUNG


Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 oleh arsitek Jhe. W.H.F.H. van Raders pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Miyer, awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI. Lalu pada tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta. Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.

Koleksi Museum Seni Rupa dan Keramik

Berbagai macam koleksi lukisan dan keramik ditampilkan disini dari masa ke masa untuk koleksi lukisan karya maestro sekaligus perintis seni lukis Modern R. Saleh Syarif Bustaman "Potret Diri" tahun 1835 kemudian "Johanes van Den Bosch"




kemudian ada penjelasan mengenai seni lukis ketika seni lukis zaman prasejarah. Kemudian diruang selanjutnya ada Lukisan Kaca khas dari Cirebon kebanyakan tema yang diusung adalah pewayangan dan kaligrafi



Diruangan selanjutnya ada lukisan-lukisan karya PERSAGI (Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia) yang mengusung seni lukis modern Indonesia


Ada pula lukisan lukisan di Zaman Jepang, setelah Indonesia merdeka tahun 1945 munculah Seni Lukis era Sanggar. Seni lukis yang nampak bagi orang awam seperti saya ini seperti coretan-coretan tanpa makna tapi itulah seni mungkin sulit ditebak. Mungkin sebuah seni yang menarik terdapat dalam lukisan yang abstrak atau tidak beraturan.

Untuk keramik dan gerabah banyak koleksi dari Terakota Patung Wanita Majapahit.


Kendi-kendi air minum kemudian terakota berbentuk kepala yang lebih menarik adalah keramik-keramik dari kapal laut yang karam didasar laut


Kemudian berbagai patung dan keramik, piring ataupun porcelain, vas bunga berasal dari luar negeri diantaranya China yang paling banyak kemudian dari Vietnam, Thailand dan Jepang


Menarik pula diselasar dari museum banyak dari kayu yang saya pun tidak tau bentuknya.


Untuk selengkapnya silahkan explore Museum Seni Rupa dan Keramik banyak sekali koleksi-koleksi yang ada dan rencananya museum tersebut akan direvitalisasi sehingga menjadi museum yang lebih edukatif dan modern.

JAM KUNJUNGAN

Buka setiap hari Selasa–Minggu pukul 08:00 - 17:00 WIB.
Hari Senin, Hari Raya dan Libur Nasional museum tutup.

TIKET MASUK

Berdasarkan Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2015
Dewasa/Umum Rp 5.000,-
Mahasiswa Rp 3.000,-
Pelajar/anak-anak Rp 2.000,-

No comments:

Post a Comment