Thursday 25 January 2018

Museum Tekstil



SEJARAH GEDUNG
Gedung ini awalnya sebagai landhuis (Villa) dibangun pada awal abad ke-19 milik warga Perancis yang tinggal di batavia kemudian dibeli oleh Sayed Abdul Aziz Al Kazimi, konsul Turki di Batavia. Tahun 1942 dijual lagi kepada DR. Karel Christian Crucq. Pada masa revolusi fisik tahun 1945 sebagai markas besar Barisan Keamanan Rakyat (BKR). Tahun 1947 menjadi milik Lie Sion Pin kemudian olehnya dikontrakan kepada Departemen Sosial RI untuk penampungan orang-orang jompo dan sejak tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial RI.
Tahun 1972 ditetapkan sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi undang-undang monumen (Monumenten Ordonantie) STBL. 1931 No. 23 dan Surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No. CB. 11/1/1972. tanggal 10 Januari 1972. Tanggal 25 Oktober 1975 diserahkan oleh Departemem Sosial RI kepada Pemda DKI Jakarta untuk bangunan museum kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan sebagai Gedung Museum Tekstil.

Museum Tekstil beralamat di Jalan K.S Tubun No.2-4 Jakarta Barat, ketika saya berkunjung kesana nampak sepi tidak ada aktivitas yang berarti. Cukup membayar tiket masuk Rp 5.000,- benar saya tidak ada satupun yang berkunjung ketika saya datang, hanya saya sendiri. Masuk ke Gedung Utama wangi daun pandan dan melati yang disediakan diberbagai koleksi museum, saya tidak tau apa gunanya hal tersebut apakah sebagai bahan pengawet atau apa namun terkesan mistis.


Masuk ke ruangan pamer melihat koleksi-koleksi dari Museum Tekstil seperti kebaya dan kain batik ini


Ada juga kebaya yang terdapat dalam manekin dengan pajangan mesin jahit


Koleksi kebaya cantik-cantik terlihat elegan dengan warna terkesan glamor


Tidak terlalu lama saya berada di gedung utama dari Museum Tekstil ini. Pintu keluar yang berada di ujung gedung pun dikunci sehingga saya harus balik lagi ketika akan keluar gedung. Sepi cuma saya sendiri yang ada di Museum Tekstil jadi teringat ketika berkunjung ke Museum Mandala Wangsit pun sama halnya terjadi disini sendiri.


Keliling terlebih dahulu di area museum tekstil terdapat prasasti lembaran kain disebelah kiri dari gedung utama


Dibelakang masih ada tempat-tempat seperti tanaman-tanaman pewarna alami sayang kurang terawat. Ada ruangan khusus galeri batik hanya sayang saya tidak bisa lama-lama di museum tekstil karena masih banyak museum yang harus dikunjungi.


No comments:

Post a Comment