Saturday 3 March 2018

Tebing Karaton, Spot Indah di Patahan Lembang


Perjalanan menelusuri Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda saya lanjutkan bersama teman-teman, setelah berkunjung ke Gua Jepang, Gua Belanda dan Curug Koleang kita akan berkunjung ke Tebing Karaton atau yang dahulu disebut dengan Gawir Jontor sebuah spot dengan pemandangan yang luar biasa indahnya.

Berada diketinggian 1250 Mdpl Tebing Karaton menyuguhkan hamparan jalur patahan Lembang atau sesar Lembang, hutan yang lebat dan kabut yang tebal. Tebing ini sebenarnya sudah ada sejak dulu kala. Namun namanya belum setenar seperti sekarang. Dulu warga sekitar menyebut dengan Gawir Jontor atau Karang Jontor.

Tebing Karaton berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Desa Ciburial, Kabupaten Bandung Barat. Tempat wisata ini dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Sejak pertengahan tahun 2014 banyak pengunjung yang memposting foto-foto keindahan Tebing Keraton sehingga menjadi viral di sosial media.


Waktu baik untuk mengunjungi Tebing Karaton adalah pada saat sunset dan sunrise. Kabut bergerak perlahan dan mulai digantikan cahaya keemasan dari mentari pagi. Sore harinya kita juga bisa menikmati indahnya langit dan siluet jajaran perbukitan termasuk Gunung Tangkuban Perahu. Sayang ketika saya berkunjung, lokasi masih diselimuti kabut tebal dengan cuaca yang mendung sehingga sinar matahari pagi tidak terlihat, memang akhir-akhir ini cuaca sedang tidak bersahabat.


Untuk mengunjungi Tebing Karaton, ke arah Utara menuju Dago Pakar lalu lanjut ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Dari pintu gerbang Tahura Djuanda belok ke kanan lanjut terus menuju Desa Ciburial. Dari desa ini sudah dekat, tinggal lanjut ke arah Kampung Ciharegem Puncak. Sesampainya disini kita harus memarkir kendaraan roda 4. Kemudian naik ojek atau jalan kaki sekitar 20 menit. Namun jika akan naik motor pribadi menuju titik lokasi Tebing Karaton haruslah ekstra berhati-hati selain jalanan yang sudah dicor ada pula jalanan cukup menanjak kemudian berbatu serta licin apalagi jika dipagi hari atau terjadi hujan rawan slip dan bisa terjatuh.

Dari Tebing Karaton kita bisa melihat view Lembang secara keseluruhan. Kontur Perbukitan yang hijau terhampar jelas ditambah hamparan pohon pinus yang tersusun rapi serta aliran sungai yang mengalir dari Curug Maribaya.


Patahan Lembang berpotensi Gempa sampai 6.8 SR

Di wilayah Kota Bandung memang terdapat struktur Sesar Lembang dengan panjang jalur sesar yang mencapai 30 km. Hasil kajian menunjukkan bahwa laju pergeseran Sesar Lembang mencapai 5,0 mm/tahun, sementara itu hasil monitoring BMKG juga menunjukkan adanya beberapa aktivitas seismik dengan kekuatan kecil. Adanya potensi gempa bumi di jalur Sesar Lembang dengan magnitudo maksimum 6,8 SR merupakan hasil kajian para ahli.

Hasil pemodelan peta tingkat guncangan (shakemap) oleh BMKG dengan skenario gempa dengan kekuatan M=6,8 dengan kedalaman hipocenter 10 km di zona Sesar Lembang menunjukkan bahwa dampak gempa dapat mencapai skala intensitas VII-VIII MMI (setara dengan percepatan tanah maksimum 0,2 - 0,4 g) dengan diskripsi terjadi kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Dinding tembok dapat lepas dari rangka, monument/menara roboh, dan air menjadi keruh. Sementara untuk bangunan sederhana non struktural dapat terjadi kerusakan berat hingga dapat menyebabkan bangunan roboh. Secara umum skala intensitas VII-VIII MMI dapat mengakibatkan terjadinya goncangan sangat kuat dengan kerusakan sedang hingga berat.

Dengan adanya hasil kajian potensi bencana, jangan sampai membuat masyarakat yang bermukim di dekat jalur sesar terus dicekam rasa khawatir. Warga masyarakat harus meningkatkan kemampuan dalam memahami cara penyelamatan saat terjadi gempa dan mengikuti arahan pemerintah dalam melakukan evakuasi. Kegiatan sosialisasi di daerah rawan harus digalakkan, karena dapat membuat masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana. Kesiapan dalam menghadapi bencana terbukti dapat memperkecil jumlah korban.

Jangan sampai masyarakat mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi gempa bumi berasal dari lembaga resmi pemerintah dalam hal ini BMKG.

Source: www.bmkg.go.id

Bagi yang akan berkunjung ke Tebing Karaton cukup membayar tiket Rp 12.000,- per orang ditambah parkir Rp 5.000.- per motor.


No comments:

Post a Comment