Saturday 7 April 2018

Berziarah ke Makam Bung Karno

Setelah mengunjungi Candi Penataran tujuan kedua saya berwisata di Blitar adalah mengunjungi Makam Bung Karno jaraknya sekitar 10 km dengan menggunakan ojek dadakan, karena di Candi Penataran sulit mencari transportasi umum.


Pengunjung atau peziarah akan melawati jalan kecil ini mirip-mirip bangunan Candi yang kebanyakan ada di Jawa Timur.


Meskipun saya berkunjung dihari kerja namun pengunjung Makam Bung Karno selalu ramai, beragam sekali orang yang berkunjung kesini, bahkan turis macanegara pun terlihat di Makam Ir. Soekarno. Jika saya gambarkan akan memasuki Makam Bung Karno kita melewati sebuah celah atau lawang dengan hiasan mirip candi-candi yang khas di Jawa Timur yang dipagar untuk menuju makam yang berarsitektur  rumah joglo. Disitulah Makam Ir. Soekarno, Ayah dan Ibunya. Ayah Soekarno bernama Raden Soekeni Sosrodihardjo. Ia berprofesi sebagai guru pemerintah Kolonial Belanda, sementara Ibu Soekarno bernama Ida Ayu Nyoman Rai.


Tempat ini yang bergaja Rumah Joglo, disinilah tempat peristirahatan terakhir dari Ir. Soekarno, ayah dan Ibunya. 


Biografi Singkat Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, Kamis Pon, 6 Juni 1901 di Jalan Pandean IV No. 40 Surabaya (dulu Peneleh Gang Lawang Seketeng) dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekost di rumah Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, politisi pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS, 10 Juni 1921, pindah ke Bandung dan melanjutkan pendidikannya ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke Penjara Banceuy, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul "Indonesia Menggugat" di Landraad, Bandung. Setelah putusan pengadilan kolonial pada tanggal 22 Desember 1930 Ir. Soekarno dijatuhi hukuman penjara 4 tahun di Penjara Sukamiskin, Bandung.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu karena kondisi kesehatan Ir. Soekarno menurun pada tanggal 14 Februari 1938.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi" berdasarkan Keppres No. 81/TK/1986 dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres No. 83/TK/2012.
Dipusara Ir. Soekarno saya sejenak membaca doa tahlil dan Surat Yasin untuk almarhum beliau bagi saya pribadi adalah tokoh sentral lahirnya Republik Indonesia, founding father Bangsa Indonesia. Naik turun kehidupannya bagi saya adalah sebuah alur cerita kehidupan yang setiap insan manusia akan mengalami baik atau buruknya. Semoga lelah dan letihnya ia berjuang untuk Bangsa Indonesia ini dibalas oleh Alloh SWT. Setelah saya berdoa saya berkesempatan untuk berfoto di pusara Ir. Soekarno entah kapan lagi saya bisa berkunjung ke Blitar namun keinginan itu pasti ada.


Nampak Makam Bung Karno dengan Nisan Hitam yang terbuat dari batu besar sekali, disampingnya terdapat dua bendera, Bendera Merah Putih dan Bendera Kuning.


Inilah pusara Ir. Soekarno sang Proklamator Kemerdekaan sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia


Ini pertama kalinya saya berkunjung ingin mengabadikan momen tersebut lewat photo.

Setelah selesai, saya menuju pintu keluar yang ada di belakang bangunan joglo. Dipintu keluar pun kita akan menjumpai pedagang-pedangan khas souvenir Ir. Soekarno dari Kaos, T-Shirt, Batik, handycraft dll.

Ouh iya Selain Makam Ir. Soekarno disini pula terdapat Koleksi Memorabilia Ir. Soekarno atau bisa disebut Museum Soekarno, disini pula terdapat Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang dikelola oleh Perpustakan Nasional Republik Indonesia sebagai Unit Pelayanan Teknis yang berkududukan di Kota Blitar.

No comments:

Post a Comment