Sunday 15 April 2018

Istana Gebang! Rumah Masa Muda Ir. Soekarno


Tujuan akhir kunjungan saya ke Blitar adalah Istana Gebang.

Istana Gebang atau masyarakat setempat menyebutnya Ndalem Gebang adalah rumah kediaman mantan Presiden Ir. Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur. Rumah ini berada di Jalan Sultan Agung kelurahan Bendo Gerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, kurang lebih 2-3 km dari Makam Bung Karno. Jika naik Grab Bike hanya membayar Rp 4.000,- saja.

Komplek bangunan ini menempati lahan seluas 17.000 meter persegi, terdiri dari 10 bangunan yaitu, rumah induk, bangunan belakang, 2 rumah keluarga, 1 paviliun, balai kesenian, dapur belakang, rumah pembantu, bekas kandang kuda, dan lumbung. 

merujuk pada nama-nama tempat yang berkaitan dengan kegiatan Presiden Pertama Republik Indonesia seperti Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Batutulis, Istana Cipanas, Istana Gedung Agung Yogyakarta dan istana-istana lainnya. Selain Istana Gebang, masyarakat setempat pun sering menyebut Rumah Bu Wardojo. Karena penghuni rumah ini selepas orang tua Ir. Soekarno adalah kakak dari Ir. Soekarno yang bernama Soekarmini, atau lebih dikenal sebagai Bu Wardoyo. 

Dahulu keberadaan Istana Gebang tidak begitu dikenal dan kurang familiar, karena pada awalnya tempat ini masih dimiliki dan dikuasai oleh ahli waris atau kerabat Bung karno. Namun, sejak Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur membeli dan mengambil alih kepemilikan Istana Gebang dari ahli waris Soekarmini Wardoyo, maka keberadaan Istana Gebang menjadi terbuka untuk umum. Masyarakat luas tanpa terkecuali dapat memiliki akses secara bebas untuk dapat masuk dan menikmati suasana bersejarah di rumah tersebut tanpa dikenai tiket masuk, cukup mengisi daftar tamu saja.

Seperti yang dijelaskan diawal bahwa Istana Gebang memiliki kaitan erat dengan masa muda Ir. Soekarni. Ketika mengenyam pendidikan di HBS Surabaya dan Technie Hogere  School (ITB) Bandung, Ir. Soekarno sering berkunjung ke Istana Gebang saat libur. Demikian pula dimasa memimpin pergerakan kemerdekaan, Ir. Soekarno tetap sering mengunjungi Blitar. 

Setelah mengisi buku tamu tepat didepan meja receptionist ini bisa dikatakan ruang tamu depan, oh iya sebelum masuk Istana Gebang alas kaki mohon dibuka ya!!!

Riwayat Singkat Istana Gebang

Ayahanda Ir. Soekarno, R. Soekeni Sosrodihardjo tugasnya sebagai guru dipindahkan dari Mojokerto ke Blitar pada tahun 1917, menjabat sebagi Mantri Guru Sekolah Guru Laki-laki (Normal Jongens School) yang sekarang lokasinya adalah SMAN 1 Blitar. Di musim kemarau tahun 1918 ketika Ir. Soekarno sedang pulang ke Blitar ketika liburan, setibanya ditempat kawan-kawannya di Wlingi yang berjarak sekitar 20 km sebelah timur Blitar, Gunung Kelud meletus dengan hebatnya memutuskan jalur transportasi baik mobil maupun kereta api. Di Surabaya Pak Tjokro pun cemas memikirkan keadaan Ir. Soekarno, ia kemudian melakukan perjalanan seharian hanya untuk mengetahui keadaan anaknya Ir. Soekarno. Rumah tersebut sudah menjadi tumpukan lahar dan lumpur Gunung Kelud. Sampai di Jalan Sultan Agung No 53, ia hanya mendapati rumah kosong.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa Istana Gebang mulai ditempati oleh Keluarga Ir. Soekarno antara tahun 1917-1919 dibeli dari seorang warga Belanda CH. Portier seorang Pegawai Kereta Api di Blitar dan dari berbagai Sumber lisan rumah ini dibangun beriringan dengan pembangunan Stasiun Kereta Api Blitar pada tahun 1884.

Ketika studi di Techniche Hogere School (ITB) di Bandung, Ir. Soekarno pun masih harus sering berkunjung ke Istana Gebang baik disaat liburan maupun meminta uang kuliah dan pemondokan kepada orang tuanya dan kakaknya Soekarmini yang bersuamikan Bapak Puguh, seorang pegawai Dinas Pekerjaan Umum di Malang. Demikian selepas menamatkan kuliahnya di masa pergerakan kemerdekaan Ir. Soekarno tetap sering berada di Blitar untuk silaturahmi dengan orang tua dan keluarganya.

Ruang Lingkup Istana Gebang dan Bagian-bagiannya

Istana Gebang meliputi luas kurang lebih 17.000 m2 terdiri dari 9 bangunan yaitu:

RUMAH INDUK


Sisi Kiri 
  1. Ruang tamu. 
  2. Kamar tidur Ir. Soekarno ketika muda. 
  3. Ruang keluarga.
Sisi Kanan 
  1. Kamar tidur tamu laki-laki.
  2. Kamar tidur tamu wanita. 
  3. Kamar kakak Ir. Soekarno, Soekarmini.
  4. Kamar Ayah dan Ibu Ir. Soekarno (selanjutnya setelah menjadi Presiden di tempati oleh Ir. Soekarno) 
  5. Dua Gandok kiri untuk kamar tidur tamu selain keluarga dekat berikut teras dalam dan kamar mandi tamu.
  6. Poin 2, 4, 5 selanjutnya menjadi kamar putra-putri Ir. Soekarno ketika mengikuti Ir. Soekarno ke Blitar.

BANGUNAN BELAKANG


Dari Kiri ke Kanan
  1. Dapur setelah menggunakan kompor, sedang dapur asli dari pawonan kayu bakar berada dibelakangnya. 
  2. Sumur dan penyediaan air dalam botol yang siap dibawa oleh para pengunjung. 
  3. Kamar mandi asli saat Ir. Soekarno masih muda, pintu disamping dapur kayu bakar. 
  4. Kamar pembantu rumah tangga, sekarang dipakai kamar petugas. 
  5. Kamar penyimpanan alat-alat dapur. 
  6. Ruang makan keluarga.
  7. Empat buah kamar mandi/WC bangunan setelah Ir. Soekarno menjadi Presiden untuk para pengikut rombongan Presiden. 
  8. Kamar tidur pembantu rumah tangga, sekarang menjadi kamar petugas 
  9. Garasi dengan Mobil Marcedes tahun 1961 type 190 G

SEBUAH RUMAH KELUARGA CIKAL BAKAL

Satu rumah diujung kiri depan adalah rumah cikal bakal pembelian pertama oleh ayahanda Ir. Soekarno.

PAVILIUN 
Terletak di samping kiri rumah induk, digunakan untuk keluarga Ibu Soekarmini dan untuk ajudan dan para pegawai Ir. Soekarno

BALAI KESENIAN 
Dibangun pada tahun 1951 dan digunakan untuk pagelaran seni, wayang kulit menyambut kedatangan Ir. Soekarno dan pernah digunakan untuk pagelaran wayang kulit dengan dalang Ir. Soekarno sendiri. Untuk sehari-harinya ruangan ini digunakan untu karawitan, tari, pedalangan dan kegiatan-kegiatan kesenian lainnya. Dibagian belakang dari Balai Kesenian ada Mushola untuk keluarga.

DAPUR BELAKANG 
Merupakan dapur tambahan apabila memerlukan masak dalam jumlah yang banyak dan terletak dibelakang dapur utama, kamar tukang kebun dan gudang.

RUANG PEMBANTU 
Terletak dibelakang bangunan belakang ditempati oleh pembatu pemelihara kuda baik kuda yang dipakai kereta kuda ayahanda Ir. Soekarno maupun kuda-kuda balap yang peenah dimiliki oleh Ibu Soekarmini.

BEKAS KANDANG KUDA 
Terletak di ujung kanan belakang balai kesenian, ketika kunjungan Ir. Soekarno tahun 1960 yang semakin banyaknya para pengawal ikut datang ke tempat ini, akhirnya dibangun untuk tempat menginap para pengawal dengan kelengkapan kamar mandi dan wc-nya.

BEKAS LUMBUNG PADI 
Terletak di belakang garasi, saat ini tinggal tembok pondasinya yang ditengahnya ditanami pohon rambutan.

Dibagian belakang ada Sumur tua konon Sumur bertuah yang ada di belakang Istana Gebang Blitar ini memang istimewa. Volume air yang keluar dari sumber seakan tak pernah berkurang, meski tiap hari diambil.

Sumur bertuah itu berusia 133 tahun. Dari tulisan yang tertempel di sumur, menginformasikan jika sumur itu dibangun pada tahun 1884. Saat itu, bangunan kokoh ini menjadi tempat tinggal warga Belanda yang bernama CH Portier.

Keberadaan sumur itu dipertahankan, sampai tempat ini menjadi rumah tinggal keluarga Presiden pertama RI, Soekarno di tahun 1917. 

Source: Papan Informasi Istana Gebang

Disini juga ternyata ada Goong Perdamaian Dunia



Berfoto di depan Patung Ir. Soekarno.

Menghela rasa lelah namun senang setelah seharian berwisata dari Candi Penataran dilanjutkan ke Makam Bung Karno (MBK) terakhir berkunjung ke Istana Gebang saya duduk-duduk terlebih dahulu dibawah rimbunnya pohon beringin kalo tidak salah lihat, sambil memikirkan rencana selanjutnya. 

Memaknai kunjungan ke berbagai tempat wisata saya pribadi jadi banyak belajar, banyak mengetahui informasi yang belum saya dapatkan, tidak hanya sekedar mencari tahu lewat Google saja namun bisa merasakan, mengetahui secara detail serta menjadi pembelajaran juga bagi saya disetiap tempat yang saya kunjungi. Tidak hanya datang ke tempat wisata atau tempat bersejarah, berfoto, pulang tanpa meninggalkan jejak makna dan kandungan ilmu yang bisa di terapkan dikehidupan kita masing-masing. 

Baiklah saya akan melanjutkan perjalanan wisata saya di Kota Blitar, berhubung waktu sudah sore saya akan berkunjung ke Aloon Aloon Blitar saja, sekaliam mencari makan dan bersiap menuju Kota Mojokerto.

Nantikan ulasan wisata saya kembali!!!

No comments:

Post a Comment