Thursday 19 April 2018

Jejak Peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan.

Hari kedua saya sekarang sudah berada di Kota Mojokerto setelah kemarin malam tiba sekitar jam 22:00 dari Kota Blitar, langsung check in di Hotel Suryo Mojopahit. Hotel Suryo Mojopahit yang berada di Jalan Pahlawan No 8 menurut saya nyaman dengan pelayanan prima dan harga terjangkau, reservasi melalui traveloka jauh sebelum keberangkatan sudah saya booking. 
Di Mojokerto saya akan berkunjung tepatnya ke Trowulan sebuah tempat yang diyakini sebagai Pusat Pemerintahan dari Kerajaan Majapahit. Tempat pertama yang akan dituju adalah Pendopo Agung Trowulan.
Jam 08:12 saya berangkat menuju Pendopo Agung Trowulan dengan menggunakan Gojek pilihan yang tepat disaat males menyewa motor, dengan jarak sekitar 12 km ditempuh waktu sekitar 30 menit saya tiba di lokasi. Sayang saya belum bisa ke dalam Pendopo Agung Trowulan karena memang belum buka, baru ada petugas kebersihan yang sedang menyapu halaman.


Karena saya mengejar tempat yang lain dalam beberapa jam maka saya meninggalkan Pendopo Agung Trowulan untuk melanjutkan ke tujuan kedua yaitu Candi Tikus sekitar 3 km dari Pendopo Agung Trowulan. Masalah datang ketika order Go Jek tidak ada yang ambil karena driver di sekitar trowulan sangat jarang sekali, memang sudah saya sadari jauh sebelum saya berangkat ke Mojokerto. Tak habis akal saya pun mencari seseorang yang mau mengantar saya menuju Candi Tikus dengan memberikan sejumlah uang, akhirnya ada "Pak Ogah" yang sedang mengatur lalu-lintas di perempatan berbaik hati mengantarkan saya menuju Candi Tikus. Candi Tikus terletak di di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.


Baca ulasan selengkapnya: Candi Tikus

Dari Candi tikus saya melanjutkan perjalanan menuju Candi Bajang Ratu sekitar 750 meter dari Candi Tikus dengan berjalan kaki, karena transportasi online tidak ada yang ambil order saya. 

Cukup melelahkan saya berjalan dengan terik matahari akhirnya saya sampai di Candi Bajang Ratu, sambil duduk-duduk di rindangnya pohon disekitar candi untuk melepas lelah.


Baca ulasan selengkapnya : Candi atau Gapura Bajang Ratu

Puas berkeliling menelusuri Candi Bajang Ratu saya pun melanjutkan perjalanan menuju ke Pusat Informasi Majapahit atau biasa disebut Museum Trowulan, jaraknya sekitar 2,7 km dari Candi Bajang Ratu ini. Cek aplikasi transportasi online berharap ada yang mengambil order Go Ride saya, dan ternyata ada yang ambil order saya walaupun posisinya cukup jauh dari lokasi. 

Oke sampai di Pusat Informasi Majapahit ada pula yang mengatakan bahwa ini adalah Museum Trowulan cukup banyak pengunjung yang berdatangan, kebanyakan siswa-siswi yang sedang study tour. Setelah mengisi buku tamu saya pun melihat-lihat koleksi yang ada, sayang sesuai peraturan saya tidak bisa mengambil foto. Ini dimaksudkan agar tidak ada pemalsuan benda-benda cagar budaya, walaupun saya foto sembunyi dengan memakai kamera telepon genggam tidak dengan kamera.


Baca ulasan selengkapnya: Pusat Informasi Majapahit, Trowulan

Tidak jauh dari Pusat Informasi Majapahit, Trowulan ada sebuah danau yang sering disebut Kolam Segaran. Kolam ini merupakan satu-satunya bangunan kolam kuno terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia. Kolam yang luas keseluruhannya kurang lebih 6,5 hektar, membujur ke arah utara-selatan sepanjang 375 m dengan lebar 175 m. Sekeliling tepi kolam dilapisi dinding setebal 1,60 m dengan kedalaman 2,88 m. 


Disela-sela berkunjung ke Kolam Segaran saya order Go Ride untuk melanjutkan wisata menuju Patung Budha tidur di Maha Vihara Mojopahit, mencari driver Go Jek bukan hal yang mudah karena memang sedikit sekali driver di daerah Trowulan. Akhirnya setelah menunggu sekian lama, saya mendapatkan driver Go Jek langsung berangkat menuju Maha Vihara Mojopahit yang jaraknya sekitar 2,3 km  dari Kolam Segaran. 

Tidak membutuhkan waktu lama saya sampai di Maha Vihara Mojopahit suasana di sekitar Vihara terlihat lengang sedikit sekali orang yang berkunjung ke tempat ini, mungkin dikarenakan saat saya berkunjung adalah hari kerja bukan weekend. Tiket masuk untuk melihat Patung Tidur Budha hanya Rp 3.000,-



Cukup 30 menit saja saya di Maha Vihara Mojopahit saya pun melanjutkan perjalanan ke Candi Brahu sekitar 750 meter dari Vihara, walapun tidak terlalu jauh kalo jalan cape juga ya, sambil bertanya sama orang yang lewat dengan mengendarai motor yang mengangkut rumput untuk pakan ternak, dia pun menawarkan jasa untuk mengantar ke Candi Brahu. Setelah bapak baik yang mengantarkan saya kasih sedikit uang, tidak enak juga kan jika pengen gratisan walapun bapaknya tidak pamrih. Bersyukur masih ada yang baik ketika saya sedang membutuhkan pertolongan, lanjut saya berkunjung ke Candi Brahu dengan membayar tiket masuk Rp 3.000,-


Baca ulasan selengkapnya: Candi Brahu, Candi Favorit di Trowulan

Berkeliling mengintari Candi Brahu sambil memesan Go Ride saya lakukan hal itu supaya cepat mendapat drivernya, suasana di Candi Brahu sangat tenang beberapa orang berkunjung ke sini, kondisi Candi Brahu banyak ditumbuhi oleh rumput-rumput liar ini adalah masalah bagi keberadaan Candi Brahu menurut saya. Karena lapisan batu sudah ditumbuhi rerumputan maka akan gembur dan bisa mengikis batuan tersebut, saya pikir ini yang menjadi perhatian pengelola. 
Setelah mendapat driver Go Jek saya melanjutkan perjalanan terakhir saya menuju Candi Wiringin Lawang dengan jarak sekitar 4 km ditempuh dengan waktu 10 menit saya tiba di Candi Wingin Lawang. Dengan membayar seikhlasnya dan mengisi buku tamu saya langsung mengintari Candi Wringin Lawang, pengunjung hanya ada saya dan beberapa orang yang berseragam sekolah SMA sedang berfoto-foto disana. Kondisi Candi Wringin Lawang menurut saya cukup terjaga kebersihannya, hanya saja aksi vandalisme yang menggambar-gambar dibatuan candi sangatlah memprihatinkan.


Baca ulasan selengkapnya: Gapura Wringin Lawang

Jam menunjukan hampir 14:00 saya pun harus bergegas menuju hotel untuk check out di jam 15:00 seperti biasa saya order terlebih dahulu Go Jek tidak terlalu lama saya mendapatkan driver Go Jek uniknya driver yang saya dapatkan adalah driver yang membawa saya dari Kolam Segaran menuju Patung Budha Tidur di Maha Vihara Mojopahit. Dari Candi Wringin Lawang ke Hotel Surya Mojopahit berjarak sekitar 11 km dengan waktu tempuh 20 menit tidak ada kemacetan yang berarti. 
Sampai di hotel saya menyempatkan untuk mandi terlebih dahulu, sekaligus packing. Masih ada waktu untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat menuju Stasiun Mojokerto, kereta api yang saya tumpangi adalah KA Turangga relasi Surabaya Gubeng - Bandung dengan jadwal tiba di Stasiun Mojokerto pada jam 17:10


Satu jam sebelum keberangkatan saya sudah berada di Stasiun Mojokerto boarding pass sudah saya cetak tinggal menunggu di ruang tunggu, ini adalah kali kedua saya menginjakan kaki di Stasiun Mojokerto, terakhir saya berkunjung di tahun 2005 sudah 13 tahun. Banyak perubahan yang dialami tentunya dari fisik bangunan Stasiun Mojokerto. Perjalanan KA Turangga dari Mojokerto ke Bandung ditempuh dengan waktu sekitar 11 Jam 54 menit, tidak banyak yang saya lakukan di Kereta Api hanya Sholat dan tidur efek dua hari berwisata secara spartan dari Blitar kemudian ke Mojokerto. KA Turangga tiba di Stasiun Bandung keesokannya jam 05:47 cukup telat dari jadwal kedatangan seharusnya, saya keluar melalui Pintu Selatan Stasiun Bandung kemudian kembali ke Hall Stasiun untuk membeli tiket KA Lokal Bandung Raya tujuan Stasiun Cimahi tiba jam 06:26 order Go Jek untuk menuju tempat kerjaan dan langsumg bekerja jam 07:00-19:00 luar biasa perjalanan saya, melelahkan tapi seru.

Demikian ulasan perjalanan saya dua hari ke Blitar dan Mojokerto kedepan akan ada lagi perjalanan selanjutnya ke tempat-tempat unik yang belum saya kunjungi.

No comments:

Post a Comment