Saturday 3 February 2018

The Historich Cimahi

The Historich Cimahi


Pada sekitar tahun 1886, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda membangun sebuah gedung yang diberi nama “Societeit Voor Officieren – Tjimahi” bersamaan dengan pembangunan Rumah Sakit Militer (sekarang menjadi R.S. Dustira), Barak dan Tangsi Militer serta Penjara Militer yang biasa disebut “Penjara Pontjol".


Societeit Voor Officieren – Tjimahi yang sekarang menjadi The Historich sekitar tahun 1886. Sumber: KITLV (Universiteit Leiden)
Bergaya arsitektur Indische Empire Style, dengan kolom batu, rencana simetris dan paviliun sampingnya. Indische Empire Style adalah gaya arsitektur yang berkembang di Kolonial Hindia Belanda. Gaya imitasi atau gaya Kekaisaran neoklasik yang populer di pertengahan abad ke-19 Prancis, sesuai dengan setting tropis Indonesia. Contoh lain gedung yang memakai gaya Indische Empire Style adalah Istana Bogor dan Museum Tekstil Gedung ini diperuntukan sebagai social club untuk mengakomodasi pesta, pertunjukan seni, acara dansa dan tempat minum-minum bagi personil militer KNIL dan masyarakat golongan tertentu di masa itu.
Dengan berakhirnya era kolonialisme di Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia melalui Tentara Nasional Indonesia mengambil alih kepemilikan Gedung ini dan mengganti namanya menjadi “Balai Pradjoerit Soedirman” atau lebih dikenal dengan “Gedung Sudirman”. Sejak saat itu, fungsinya pun sempat berubah-ubah dari balai prajurit menjadi balai pertemuan umum, lokasi shooting film, bahkan sempat menjadi tempat latihan bulu tangkis. Sekitar tahun 2001-2005 Gedung ini beralih fungsi menjadi Kantor DPRD Cimahi. Setelah DPRD Cimahi pindah ke tempat yang baru disekitar Alun-alun Cimahi, Gedung ini sempat kosong dan tidak terawat selama bertahun tahun. Kondisinya sangat memprihatinkan, banyak bagian bangunan yang rusak. Di Bulan Maret 2012, Gedung The Historich ini dialihkelolakan dan mengalami restorasi total di setiap bagian bangunannya. Proses restorasi sekaligus revitalisasi ini memakan waktu sekitar 6 bulan sampai dengan September 2012. Sekarang Gedung ini dinamakan: “The Historich“, diambil dari paduan kata dalam Bahasa Inggris (history rich) yang dalam pengertian populer dapat dimaknai: “kaya akan sejarah”. Sayang ketika saya berkunjung 1 Februari 2018 kondisinya kembali memprihatinkan, cat tembok sudah terkelupas kotor kemudian kayu-kayu sudah termakan rayap, sepi dan kosong jarang dipakai. Seharusnya pihak terkait swasta maupun pemerintah kota Cimahi lebih concern terhadap bangunan-bangunan bersejarah, bisa saja The Historich dijadikan balai kreatif pemuda atau museum. Di Kota Cimahi belum ada saya lihat Museum padahal sejarah peekembangan Kota Cimahi sebagai Kota Garnisun di era pemerintahan Hindia-Belanda sampai dibukanya Jalur The Groote Poostweg oleh William Daendels, sejarah sangat kental di kota ini. Sebagai edukasi sangatlah cocok jika Kota Cimahi mempunyai semuah Museum. Tinggal ada itikad baik baik dari pihak terkait misalnya antara TNI dan Pemerintah Kota Cimahi untuk mewujudkan hal tersebut.



The Historich Cimahi terletak di Jl. Gatot Subroto No.19, Baros, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40521.

No comments:

Post a Comment